Pages

Jumat, 13 Juli 2012

UAS KOMPUTER

UAS KOMPUTER

 INDENTITAS MAHASISWA
1.      Nama : Fani Wulandari
NIM : 102114314
2.      Berdasarkan angka NIM terakhir saya, maka file yang akan diolah adalah [ Genap ]
3.      File hasil eksport Epidata ke SPSS berekstensi .SPS. dengan nama file fani 2b.sps
4.      File syntax fani 2b.sps dieksport ke SPSS dan disimpan dengan nama Fani WD dan ekstensi .SPO.
5.      File data fani wulandari 2b berisi 39 field dan 8390 record. Data kategorik sebanyak 25 field dan data numerik sebanyak 14 field.
6.      Simpan file syntax dengan nama yang sama dengan file data. Pastekan disini sintax tentang
ADD VALUE LABELS didik 0' BH/SD ' 2' SLTP ' 3' SLTA ' 4' P.Tinggi '.
ADD VALUE LABELS Kerja 1' PNS ' 2' swasta ' 3' Wiraswasta ' 4' Pedagang ' 5' Buruh/Tani ' 6' Lain-lain '.
ADD VALUE LABELS pernah 1' ya ' 2' tidak '.
ADD VALUE LABELS ukur tb 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS fundus 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS tensi 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS tfe 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS tt 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS akseptor 0' tidak ' 1' ya '.
ADD VALUE LABELS ksepsi 1' IUD ' 2' kondom ' 3' pil ' 4' susuk ' 5' lain-lain'.
ADD VALUE LABELS alasan 1' masih ingin punya anak ' 2' dilarang suami ' 3' tidak sesuai dengan keyakinan' 4' lain-lain '.
ADD VALUE LABELS rencana 1' RSB/RSU ' 2' PKM ' 3' Nakes/Swasta ' 4' Dukun ' 5' lain-lain '.
ADD VALUE LABELS didik2 0' pendidikan rendah ' 1' pendidikan tinggi '. dan rendah'.
EXECUTE .

7.      Catat disini jumlah record sebelum didelete 8390 record dan sesudah didelete yang missing tersisa 8382 record.
8.      Jumlah field sebelum kerja yg missing adalah 8382 record dan setelah field erja dicleaning adalah 8380 record.
9.      Jumlah record sebelum di delete sistol yang missing adalah sebanyak 8380 record dan setelah dilakukan penghapusan field sistol yang missing tersisa 8129 record.
10.  Jumlah record sebelum di delete diastol yang missing adalah sebanyak 8129 record dan setelah dilakukan penghapusan field diastol yang missing tersisa 8082 record
11. digit terakhir NIM saya adalah : 14
digit terakhir adalah : Genap
12. -
13. Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 50 record mulai dari 2 digit NIM
adalah 8031 record. ( seharusnya terhapus dari record no 14-63, ternyata terhapus dari record no 14-64 ).
14.                                                Pendidikan Formal Ibu
Komentar : pendidikan formal ibu yang paling banyak adalah perguruan tinggi dengan persen 44,3 % dan pendidikan formal ibu yang paling rendah adalah BH/SD dengan persen 2,6 %.
15.       RECODE
             DIDIK
            (0=1)  (2=1)  (3=2)  (4=2)  INTO  didik1 .
VARIABLE LABELS didik1 'katagorik'.
ADD VALUE LABELS didik1 1' Rendah ' 2' Tinggi '.
EXECUTE



Selasa, 19 Juni 2012

Analisis Bivariat

Jumat, 20 Januari 2012

Interaksi Yodium dengan Zat gizi lain Pendahuluan


Menurut Golden (1992), yodium termasuk dalam klasifikasi/kategori nutrient type I (pertama), bersama sama dengan zat gizi lain seperti besi, selenium, calcium, thiamine dll. Type I ini mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul setelah tahap akhir dari kekurangan  zat gizi tersebut. Tanda yang spesifik lah yang pertama akan timbul. Dalam hal kekurangan yodium, dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium yang sering disebut Iodine Deficiency Disorder (IDD). Dalam type II, pertumbuhan akan terganggu terlebih dahulu, tetapi memberikan nilai penilaian biokimia cairan tubuh yang normal. Nutrient yang termasuk ini adalah potasium, natrium, zinc dll.
IDD adalah gangguan yang merugikan kesehatan sebagai akibat dari kekurangan yodium, yang kita kenal juga dengan singkatan GAKY. Kekurangan yodium pada tanah menyebabkan masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di daerah tersebut menjadi masyarakat yang rawan terhadap IDD. Yang paling ditakutkan dari kekurangan yodium ini adalah meningkatnya kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan dan perkembangan otak yang terhambat (neonatal hypotyroidsm). Faktor yang berperan dalam kejadian IDD diantaranya adalah adanya hubungan idoium dengan zat lain misalnya thyosianat dan selenium (Thaha dkk, 2001) Tulisan dibawah ini akan membahas lebih lanjut hubungan tersebut.
A. Selenium
Ketersediaan selenium yang kurang pada tanah diduga juga mengandung rendah yodium pada tanah yang sama. Untuk sementara interaksi antara yodium dan selenium dalam proses penyerapan belum ada. Kalaupun ada interkasi ini sangat kompleks dan terkait dengan fungsi fungsi selenium dalam selenoprotein. Pada binatang percobaan ditemukan bahwa kurang selenium meningkatkan kadar T3 di jantung, sehingga dapat menimbulkan peningkatan denyut jantung dan palpasi. Selenoprotein yang juga terlibat dalam interaksi metabolisme yodium ialah iodotyronine deiodinase  yang berfingsi merubah  thyroxine (T4) menjadi bentuk aktif dari hormon thyroid triiodothyronine (T3) (Satoto, 2001).. Enzym tersebut merupakan selenium-dependent enzymes selain merupakan katalisator utama dalam perubahan thyroxin (T4) menjadi triiodotyronine (T3) juga merupakan katalisator yang merubah dari T3 menjadi T2 untuk mempertahankan level T3 (www.orst.edu/depth/lpi/infocentre/minerals/iodine).
Selain itu, salah satu contoh dari selenoprotein yang berhunbungan dengan metabolisme yodium adalah glutathione peroxidase, berfungsi sebagai antioksidan utama dalam tubuh manusia dan binatang (Satoto, 2001). Dengan adanya gambaran diatas, jelas bahwa akibat dari kekurangan selenium asupan T3 dalam sel tubuh juga menurun.
B. Thiosianat
Tiosiant dikenal sebagai zat goitrogenik yaitu zat yang dapat menghambat transport aktif yodium dalam kelenjar tiroid dan yang paling potential dari zat goitrogenik yang lain. Menurut  Bourdoux (1993) dalam Thaha (2001), thyocianat adalah komponen yang utama pada kelompok zat goitrogenik yang dapat mewakili asupan kelompok goitrogenik melalui makanan. Delanggu dalam Thaha (2001) melaporkan bahwa disuatu populasi bila perbandingan antara eksresi yodium dan tiosianat dalam urin (ug/g) kurang dari 3, maka daerah tempat populasi itu berada mempunyai resiko yang potensial untuk terjadinya gondok endemik. Makin kecil perbandingan antara eksresi yodium dan thyiosinat dalam urin maka semakin tinggi tingkat endemisitasnya. Namun demikian, menurut Larsen dan Ingbar dalam Thaha (2001), hambatan oleh pengaruh tiosinat hanya efektif bila konsentrasi yodium plasma normal atau rendah.
Penelitian di Pulau Seram Barat, Seram Utara dan pulau Banda menunjukkan adanya perbedaan ekresi thyocianat yang bermakna antara daerah endemik GAKY dan daerah non-endemik GAKY yang mana kandungan thyosianat tinggi pada daerah kontrol dibandingkan daerah kasus. Hal ini bertentangan dengan dugaan bahwa kandungan thiosinat yang tinggi akan dijumpai pada daerah gondok endemik. Data dari P. Buru menujukkan nilai eksresi tiosianat yang paling tinggi dibanding dengan tiga daerah lain sehingga menyebabkan tingginya nilai tiosinanat di urin pada kelompok kontrol. Akan tetapi rasio eksresi yodium dan eksresi tiosinat pada urin daerah yang endemik menunjukkan lebih kecil dari pada daerah yang non endemik (Thaha, 2001) yang menandakan bahwa ratio yang semakin kecil menghasilkan resiko yang semakin besar terhadap gondok endemik.
C. Besi
Besi adalah mineral yang paling banyak dipelajari dan diketahui oleh para ahli gizi dan kedokteran di dunia. Penemuan terakhir membuktikan bahwa kekurangan besi dapat menyebabkan terganggunya metabolisme tiroid dalam tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmermann dkk (2000) yang membagi kelompok anak anak yang menderita kekurangan yodium menjadi dua, yaitu anak yang menderita anak yang kekurangan iodine saja dan anak yang menderita kekurangan iodine dan besi. Pada kelompok pertama dan kedua, semua anak diberi 200 mg oral iodine dalam minyak. TSH (thyroid Stimulation Hormon, IU (iodine concentration), T4, dan volume kelenjar thyroid diambil pada awal dan minggu ke 1,5,10, 15 dan 30 minggu sesudah pemebrian. Sesudah 30 minggu pemberian iodine, bagi kelompok yang anaemia karena kekurangan besi diberikan tablet besi (ferrous sulphate) 60 mg secara oral 4 kali perminggu selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pada minggu ke 30 setelah pemberian iodine kedua kelompok, terjadi penurunan volume rata-rata tiroid menurun dibandingkan dengan awal sebelum dilakukan pemberian iodine, masing masing 45.1% dan 21.8 % (p kecil 0.01).  Pada kelompok yang ke dua, penurunan volume tiroid lebih menurun bila dibandingkan dengan baseline, yaitu menjadi 34.8% pada minggu ke 50 dan 38.4 % pada minggu ke 65.  Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi besi dapat meningkatkan kemampuan iodone dalam minyak pada anak anak yang kekurangan yodium. (Zimmermann, M et al, 2000)
D. Mineral and vitamin lain
Interaksi antara yodium dengan mineral and vitamin lain perlu diteliti lebih lanjut, baik secara laboratorium dengan menggunakan hewan percobaan maupun di lapangan terhadap manusia. Penelitian yang melkihat inetraksi secara langsung antara yodium dengan vitamin A pernah dilakukan namun perlu konfirmasi lebih lanjut. Penelitian oleh Van Stuijvenberg dkk, (1999) misalnya yang mengambil 115 anak di Afrika Selatan usia 6-11 tahun yang diberi biskuit selama 43 minggu sampai lebih dari 12 bulan dibandingkan dengan control. Biskuit mengandung besi, yodium, and betha carotene sedangkan control adalah biskuit yang tidak difortifikasi. Pada akhir intervensi, terlihat pada tidak ada perbedaan perubahan dalam pengecilan kelenjar tiroid anak anak secara signifikan, Akan tetapi terjadi penurunan jumlah anak anak yang mempunyai eksresi yodium yang rendah (100 ug/L) dari semula berjumlah 97.5% menjadi tinggal 5.4%. Peningkatan eksresi urin tersebut sangat signifikan  (p kecil 0.0001). (van Stuijvenberg dkk, 1999).


Daftar Pustaka
Golden MHN. Specific deficiency versus growth failure: Type I and type II nutritients. SCN News 1992;No. 12:10-14.
Satoto. Seleneium dan Kurang Iodium dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
ICCIDD, UNICEF, WHO. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination. A guide for Programme managers. 2nd Ed. Geneva, 2002.
Thaha, Razak; Dachlan, Djunaidi M; Jafar, Nurhaedar, Jafar. Analisis faktor resiko “coastal goiter” dalam Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 2001 editor Djokomoeljanto, dkk. Semarang, Badan penerbit Universitas Diponegoro. 2001
Van Stuijvenberg, M Elizabeth et al. Effect of iron-, iodine-, and b carotene-fortified biscuits on the micronutrient status of primary school children: a randomized controlled trial. Am  J Clin Nutr 1999; 69: 497-503
Zimmermann M, et al. Iron supplementation in goitrous, iron-deficient children improves their response to oral iodized oil. Eur J Endocrinol 2000; 142(3):217-22

Rabu, 04 Januari 2012

Nyeri Kanker


Nyeri akut yang terjadi pasca bedah atau pasca cedera, sering bersifat se if terminating. Sebaliknya nyeri khronik, misalnya nyeri arthritik, bersifat tidak terminal, namun biasanya ada remisi. Path pasien kanker, disadani bahwa nyerinya tidak akan hilang, bahkan mungkin sekali menjadi semakin buruk, karena itu sering dibarengi rasa takut. Nyeri kanker stadium lanjut tidak mempunyai remisi, nyerinya meningkat jika proses patologiknya
memburuk, membutuhkan supresi yang konstan tidak hanya sekedar perbaikan; sasaran obyektif dari supresinya ini adalah supaya kualitas hidupnya dapat diperbaiki.
Kurang lebih 80% nyeri kanker disebabkan oleh invasi langsung ke strukturpeka nyeri, 20% berhubungan dengan pengobatan kanker dan kurang dari 5% tak berhubungan dengan kankernya. Delapanpuluh persen pasien kanker yang masuk Oxford Hospice mempunyai lebih dari satu jenis nyeri. Beratnya nyeri dinilai dari gangguan terhadap tidur, gangguan terhadap cara hidupnya atau jika semua proses pikir pasien terpusat pada nyerinya. Dari aspek temporalnya nyeri kanker dapat bersifat akut, subakut, khronik dan insidental. Lokasi nyerinya perlu dibedakan yang berasal internal atau eksternal. Jenis nyeri kanker, dapat berasal somatik, viseral atau merupakan nyeri deafferentasi. Pasien dengan nyeri kanker yang khronis, yang kontinyu, yang telah mendapatkan regimen pengobatan yang memadai, bisa mengalami nyeri berat yang berhubungan dengan aktivitas tertentu; hal ini disebut nyeri insidental. Contoh : membalut ulkus yang nyeri, mandi dan perubahan posisi pasien. Pada keadaan ini analgesia yang adekuat hams ditumpangkan sebagai suplemen terhadap latar belakang regimen analgetik sebelumnya.
Untuk perbaikan nyeri perlu dilakukan pendekatan multimodal : penjelasan kausa nyeri kepada pasien, modifikasi proses penyakit dengan radioterapi, khemoterapi, pembedahan dan terapi hormonal, meningkatkan ambang nyeri, modifikasi gaya hidup misalnya immobilisasi ekstremitas, dan pemberian analgesik. Sasaran pendekatan multimodal adalah tiga tingkat kontrol nyeri : bebas nyeri pada malam hari, bebas nyeri pada istirahat dan bebas nyeri pada gerakan.

Kamis, 22 Desember 2011

Nutrition

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).

Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedagkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.

Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.